Teori Biaya Transaksi (Transaction Cost Theory/TCT) telah menjadi salah satu kerangka kerja paling berpengaruh dalam memahami dinamika organisasi dan tata kelola perusahaan modern. Sejak diperkenalkan oleh Ronald Coase dan dikembangkan lebih lanjut oleh Oliver Williamson, teori ini telah memberikan perspektif yang mendalam tentang bagaimana perusahaan membuat keputusan struktural dan operasional berdasarkan pertimbangan biaya transaksi. Dalam konteks bisnis kontemporer yang semakin kompleks, pemahaman tentang TCT menjadi semakin penting untuk menjelaskan berbagai fenomena organisasional, dari keputusan integrasi vertikal hingga desain tata kelola perusahaan.
Di tengah era transformasi digital dan globalisasi yang pesat, relevansi TCT semakin meningkat dalam menjelaskan bagaimana perusahaan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah. Teori ini tidak hanya membantu menjelaskan mengapa perusahaan memilih struktur organisasi tertentu, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang bagaimana organisasi dapat mengoptimalkan efisiensi operasional mereka melalui pengurangan biaya transaksi.
Tulisan ini menyajikan analisis komprehensif tentang TCT dalam konteks tata kelola perusahaan modern, menggali prinsip-prinsip fundamentalnya, perkembangan terkini, serta implikasi praktisnya bagi praktik manajemen dan tata kelola perusahaan kontemporer.
Prinsip Dasar dan Konsep Kunci Teori Biaya Transaksi
Teori Biaya Transaksi (Transaction Cost Theory/TCT), yang dikembangkan oleh Ronald Coase Bigelow dan Oliver Williamson, adalah kerangka kerja fundamental untuk memahami sifat dan batasan perusahaan. Premis utama TCT adalah bahwa perusahaan ada untuk meminimalkan biaya yang terkait dengan transaksi pasar, yang dikenal sebagai biaya transaksi. Biaya ini mencakup pengeluaran yang terjadi dalam pencarian, negosiasi, dan pemantauan mitra pertukaran, serta potensi perilaku oportunistik oleh mitra-mitra ini.[1] [2]
Coase Bigelow et al. (2019) berpendapat bahwa keputusan untuk mengorganisir aktivitas ekonomi dalam perusahaan atau melalui pasar bergantung pada perbandingan biaya penggunaan mekanisme harga (biaya transaksi pasar) dan biaya organisasi internal (biaya transaksi manajerial).
Williamson Гурьянова et al. (2014) kemudian mengembangkan gagasan ini, mengidentifikasi spesifisitas aset, ketidakpastian, dan frekuensi sebagai penentu utama biaya transaksi dan pilihan struktur tata kelola.
Hubungan antara Teori Biaya Transaksi dan Tata Kelola Perusahaan
Pengaruh pada Struktur Organisasi dan Pilihan Tata Kelola
Menurut TCT, perusahaan akan memilih struktur organisasi dan mekanisme tata kelola yang meminimalkan biaya transaksi mereka. Misalnya, ketika biaya transaksi tinggi karena spesifisitas aset, ketidakpastian, atau frekuensi, perusahaan lebih cenderung melakukan integrasi vertikal atau mengadopsi struktur tata kelola yang lebih hierarkis untuk mengurangi biaya tersebut.[3] [4]
Peran Kontrak dan Hak Kepemilikan
TCT menekankan pentingnya kontrak dan hak kepemilikan dalam mengurangi biaya transaksi. Perusahaan menggunakan kontrak untuk menentukan persyaratan pertukaran dan melindungi dari perilaku oportunistik, sementara hak kepemilikan mendefinisikan batasan perusahaan dan alokasi wewenang pengambilan keputusan.[5] [6]
Dampak pada Batasan Perusahaan dan Keputusan Integrasi Vertikal
TCT menunjukkan bahwa perusahaan akan memperluas batas-batas mereka dan melakukan integrasi vertikal ketika biaya penggunaan pasar (biaya transaksi) melebihi biaya organisasi internal.[7] [8] Sebaliknya, perusahaan mungkin memilih untuk melakukan outsourcing atau terlibat dalam aliansi strategis ketika biaya transaksi pasar lebih rendah daripada biaya produksi internal.[9]
Perkembangan Terkini dan Aplikasi Teori Biaya Transaksi
Model Bisnis Digital dan Ekonomi Platform
Di era digital, TCT telah diterapkan untuk memahami munculnya model bisnis berbasis platform, di mana pemilik platform harus mengelola biaya transaksi yang terkait dengan memfasilitasi pertukaran antara berbagai pemangku kepentingan.[10] [11]
Praktik Tata Kelola Perusahaan dalam Perusahaan Modern
TCT telah digunakan untuk menganalisis evolusi mekanisme tata kelola perusahaan, seperti penggunaan kompensasi eksekutif berbasis kinerja.[12] [13] dan peran struktur dan komposisi dewan dalam mengurangi biaya agensi dan perilaku oportunistik.[14]
Kerangka Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan
TCT memberikan wawasan dalam perancangan kerangka kerja manajemen risiko dan kepatuhan, karena perusahaan berusaha meminimalkan biaya transaksi yang terkait dengan pemantauan, penegakan, dan adaptasi terhadap persyaratan regulasi.[15] [16]
Evaluasi Kritis Teori Biaya Transaksi
Kekuatan dan Keterbatasan dalam Menjelaskan Tata Kelola Perusahaan Modern
TCT menawarkan landasan teoretis yang kuat untuk memahami pilihan organisasi dan tata kelola perusahaan, terutama dalam konteks integrasi vertikal, outsourcing, dan aliansi strategis.[17] [18] Namun, teori ini telah dikritik karena kemampuannya yang terbatas untuk menjelaskan sepenuhnya kompleksitas tata kelola perusahaan modern, seperti peran faktor sosial dan perilaku.[19] [20]
Bukti Empiris yang Mendukung atau Menantang Teori
Berbagai studi empiris telah memberikan dukungan terhadap prinsip-prinsip utama TCT, menunjukkan pengaruh biaya transaksi pada struktur organisasi, mekanisme tata kelola, dan batasan perusahaan.[21] [22] [23] [24] Namun, beberapa studi juga mengidentifikasi keterbatasan dalam kemampuan teori untuk menjelaskan fenomena organisasi tertentu.[25] [26]
Relevansi dalam Mengatasi Tantangan Tata Kelola Perusahaan Kontemporer
Ketika perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, TCT tetap menjadi kerangka kerja yang berharga untuk memahami dan mengatasi tantangan tata kelola perusahaan kontemporer, seperti mengelola risiko rantai pasokan, mengarahkan transformasi digital, dan membina hubungan pemangku kepentingan yang efektif.[27] [28] [29]
Implikasi Praktis untuk Tata Kelola Perusahaan
Struktur dan Komposisi Dewan
TCT menyarankan bahwa perusahaan harus merancang struktur dan komposisi dewan mereka untuk meminimalkan biaya transaksi, misalnya dengan memasukkan direktur yang memiliki keahlian industri yang relevan atau dengan memisahkan peran CEO dan ketua dewan.[30] [31]
Desain Kompensasi Eksekutif
TCT memberikan wawasan dalam merancang paket kompensasi eksekutif, menekankan kebutuhan untuk menyelaraskan insentif dan mengurangi potensi perilaku oportunistik oleh manajer.[32] [33]
Manajemen Hubungan Pemangku Kepentingan
TCT menekankan pentingnya mengelola hubungan pemangku kepentingan untuk meminimalkan biaya transaksi, seperti dengan mengembangkan kontrak jangka panjang, berinvestasi dalam aset khusus hubungan, atau mengadopsi struktur tata kelola kolaboratif.[34] [35]
Pengembangan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Pembuat kebijakan dapat memanfaatkan TCT untuk menginformasikan pengembangan regulasi dan pedoman tata kelola perusahaan, dengan fokus pada langkah-langkah yang membantu perusahaan meminimalkan biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi organisasi.[36] [37] [38]
Referensi
[1] Bigelow, Nickerson, and Park, ‘When and How to Shift Gears: Dynamic Trade‐offs Among Adjustment, Opportunity, and Transaction Costs in Response to an Innovation Shock’.
[2] Е А Гурьянова, Igor N Gurianov, and Svetlana Mechtcheriakova, ‘Analysis of the Transaction Cost in Modern Conditions’, Asian Social Science, 10.20 (2014), doi:10.5539/ass.v10n20p67.
[3] Гурьянова, Gurianov, and Mechtcheriakova, ‘Analysis of the Transaction Cost in Modern Conditions’.
[4] Klaus E Meyer and Yi Wang, ‘Transaction Cost Perspectives on Alliances and Joint Ventures: Explanatory Power and Empirical Limitations’, 2015, doi:10.4337/9781783475483.00010.
[5] Гурьянова, Gurianov, and Mechtcheriakova, ‘Analysis of the Transaction Cost in Modern Conditions’.
[6] Meisam Karami and others, ‘An Organizational Economics Approach to Organizational Change in Emerging Economies’, Research Journal of Applied Sciences Engineering and Technology, 7.15 (2014), pp. 3171–73, doi:10.19026/rjaset.7.657.
[7] Гурьянова, Gurianov, and Mechtcheriakova, ‘Analysis of the Transaction Cost in Modern Conditions’.
[8] Horst Treiblmaier, ‘The Impact of the Blockchain on the Supply Chain: A Theory-Based Research Framework and a Call for Action’, Supply Chain Management an International Journal, 23.6 (2018), pp. 545–59, doi:10.1108/scm-01-2018-0029.
[9] Marthe L Holum, ‘Intermunicipal Cooperation and the Choice of Organizational Form: Independent Joint Ventures Versus Contractual Agreements’, International Public Management Journal, 23.6 (2019), pp. 852–76, doi:10.1080/10967494.2019.1617810.
[10] Li, Arditi, and Wang, ‘Determinants of Transaction Costs in Construction Projects’.
[11] Manijeh Teimori, ‘Effect of Information Security Management in Automotive Supply Chains to Reduce Appetite Boosting Orders’, International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 4.7 (2014), doi:10.6007/ijarbss/v4-i7/1009.
[12] Awal Abdul‐Rahaman and Awudu Abdulai, ‘Vertical Coordination Mechanisms and Farm Performance Amongst Smallholder Rice Farmers in Northern Ghana’, Agribusiness, 36.2 (2019), pp. 259–80, doi:10.1002/agr.21628.
[13] Caleb Gallemore and others, ‘Transaction Costs, Power, and Multi-Level Forest Governance in Indonesia’, Ecological Economics, 114 (2015), pp. 168–79, doi:10.1016/j.ecolecon.2015.03.024.
[14] Yeh W Chih, Tseng M hsun, and Lee C Chang, ‘Asset Specificity in the Industrial Waste Management Industry’, Journal of Asian Scientific Research, 6.6 (2016), pp. 99–111, doi:10.18488/journal.2/2016.6.6/2.6.99.111.
[15] Ole H Petersen, Kurt Houlberg, and Lasse Christensen, ‘Contracting Out Local Services: A Tale of Technical and Social Services’, Public Administration Review, 75.4 (2015), pp. 560–70, doi:10.1111/puar.12367.
[16] Marilou Ioakimidis, ‘Blockchain I Upravljanje Ljudskim Resursima’, Management, 28.2 (2023), pp. 43–55, doi:10.30924/mjcmi.28.2.4.
[17] Гурьянова, Gurianov, and Mechtcheriakova, ‘Analysis of the Transaction Cost in Modern Conditions’.
[18] Meyer and Wang, ‘Transaction Cost Perspectives on Alliances and Joint Ventures: Explanatory Power and Empirical Limitations’.
[19] Christian Cordes and others, ‘Governance Structures, Cultural Distance, and Socialization Dynamics: Further Challenges for the Modern Corporation’, Journal of Evolutionary Economics, 32.2 (2022), pp. 371–97, doi:10.1007/s00191-022-00762-x.
[20] Sara Blåka, ‘Does Cooperation Affect Service Delivery Costs? Evidence From Fire Services in Norway’, Public Administration, 95.4 (2017), pp. 1092–1106, doi:10.1111/padm.12356.
[21] Ricardo Santa, ‘The Impact of Emotional Intelligence on Operational Effectiveness: The Mediating Role of Organizational Citizenship Behavior and Leadership’, Plos One, 18.8 (2023), p. e0284752, doi:10.1371/journal.pone.0284752.
[22] Alexander Schied and Tao Zhang, ‘A Market Impact Game Under Transient Price Impact’, Mathematics of Operations Research, 2018, doi:10.1287/moor.2017.0916.
[23] Holum, ‘Intermunicipal Cooperation and the Choice of Organizational Form: Independent Joint Ventures Versus Contractual Agreements’.
[24] Tom Lahti, Joakim Wincent, and Vinit Parida, ‘A Definition and Theoretical Review of the Circular Economy, Value Creation, and Sustainable Business Models: Where Are We Now and Where Should Research Move in the Future?’, Sustainability, 10.8 (2018), p. 2799, doi:10.3390/su10082799.
[25] Petersen, Houlberg, and Christensen, ‘Contracting Out Local Services: A Tale of Technical and Social Services’.
[26] Josef Windsperger and others, ‘Governance and Strategy of Entrepreneurial Networks: An Introduction’, Small Business Economics, 50.4 (2017), pp. 671–76, doi:10.1007/s11187-017-9888-0.
[27] Li, Arditi, and Wang, ‘Determinants of Transaction Costs in Construction Projects’.
[28] Teimori, ‘Effect of Information Security Management in Automotive Supply Chains to Reduce Appetite Boosting Orders’.
[29] Walter T d. Vries and H Ester, ‘Inter-Organizational Transactions Cost Management With Public Key Registers’, International Journal of Public Administration in the Digital Age, 2.2 (2015), pp. 22–32, doi:10.4018/ijpada.2015040102.
[30] Chih, hsun, and Chang, ‘Asset Specificity in the Industrial Waste Management Industry’.
[31] Abigail A Adaku and Vincent Amanor‐Boadu, ‘Transaction Costs and Inter-Organizational Relations Between Farmers and Farm Product Buyers in Ghana’, Journal of Agribusiness in Developing and Emerging Economies, 13.1 (2021), pp. 53–69, doi:10.1108/jadee-01-2021-0007.
[32] Abdul‐Rahaman and Abdulai, ‘Vertical Coordination Mechanisms and Farm Performance Amongst Smallholder Rice Farmers in Northern Ghana’.
[33] Gallemore and others, ‘Transaction Costs, Power, and Multi-Level Forest Governance in Indonesia’.
[34] Lahti, Wincent, and Parida, ‘A Definition and Theoretical Review of the Circular Economy, Value Creation, and Sustainable Business Models: Where Are We Now and Where Should Research Move in the Future?’
[35] Vries and Ester, ‘Inter-Organizational Transactions Cost Management With Public Key Registers’.
[36] Petersen, Houlberg, and Christensen, ‘Contracting Out Local Services: A Tale of Technical and Social Services’.
[37] Ioakimidis, ‘Blockchain I Upravljanje Ljudskim Resursima’.
[38] Yi-Ju Lo and Tung M Hung, ‘Inter-Organizational Relationships and Firm Performance: A Study of the US Equity Underwriting Market in the Investment Banking Industry’, Journal of Management & Organization, 21.5 (2015), pp. 650–74, doi:10.1017/jmo.2014.89.